Belajar dari Bunga: Pengharapan, Senyuman, dan Waktu yang Singkat

Kemarin, saya mencoba lagi untuk melemaskan otot-otot kaki yang sudah cukup lama tidak saya bawa untuk lari. Kondisi udara Jakarta yang panas dan berpolusi, membuat saya tidak begitu antusias untuk lari outdoor. Namun perhelatan acara lari 13K di Sleman awal bulan depan, harus saya cicil latihannya, agar saya terhindar dari cedera ataupun sembari mencari kesenangan dari melihat lihat selama perjalanan.

Maka dari dua kecamatan di Jakarta Selatan, Pancoran dan Tebet, saya membuat rute ke Tebet Eco Park, sejak pukul 6 pagi, sebelum api matahari memanas dengan teriknya.
Saya menemukan beberapa objek foto yang telah lama sekali tidak saya buru saat lari: bunga. Untuk hal itu, saya merindukan suasana lari tipis-tipis di bandung, dimana saat gerimis, menyusuri jalan dengan sejuk dan bertemu banyak bunga mekar di jalan maupun taman kota.
Dalam perjalanan saya kemarin, saya juga menyusuri jalan-jalan “kenangan” saya, terutama di seputaran Jalan Tebet. Banyaknya cafe di sekitar stasiun Tebet, memanggil untuk disinggahi. Ternyata, meski tak banyak berubah, rindangnya pohon-pohon mengingatkan saya ketika bersepeda untuk berbelanja di pasar Tebet kala itu (2007-2008). Ya. Lima belas tahun yang lalu.

Ketika saya menghadapi tiga buah bunga yang indah, saya merenung tentang makna dalam setiap detik yang berlalu. Tiga bunga ini saya maknai sebagai tiga pelajaran berharga tentang kehidupan.

Pertama, Belajar Memaknai Pengharapan, Seperti bunga pertama yang muncul dari tanah, pengharapan adalah benih yang ditanam dalam hati. Meskipun ada tantangan dan ketidakpastian, bunga itu tumbuh dengan keyakinan bahwa masa depan akan membawa kebaikan. Bagaimana saya meyakini masa depan adalah selalu membawa kebaikan?

Kedua, Belajar Tersenyum Menghadapi Kehidupan, Bunga mengajarkan tentang senyuman. Terlepas dari badai dan panas, bunga ini selalu tersenyum dengan indah. Daun dan warna kelopaknya bak senyuman yang menyapa mata dan hati. Ia tak peduli dilihat atau tidak dilihat. Kehidupan kita pun sering diwarnai oleh cuaca yang berbeda, namun seperti bunga ini, apakah kita bisa menjaga senyuman dan tetap bersinar?

Ketiga, Belajar Mengenai Pentingnya Menggunakan Waktu yang Singkat, Bunga mengingatkan kita akan pentingnya waktu yang singkat. Seperti bunga yang mekar sebentar, kita harus menghargai setiap detik dalam hidup. Kita harus aktif mengejar impian dan tujuan kita karena waktu berlalu dengan cepat. Pertanyaannya, apakah tujuan kita akan abadi atau fana? Apakah karya dan karsa kita dalam waktu yang singkat?

Saat Anda melihat bunga, apa yang Anda lihat bukan hanya sekedar bunga, tetapi juga pelajaran berharga tentang hidup. Tiga bunga ini adalah pengingat bahwa kehidupan penuh dengan makna yang dalam. Mari belajar dari mereka untuk memaknai pengharapan, tersenyum dalam kesulitan, dan menghargai waktu yang singkat.

Mari jadikan setiap momen, bermakna!

Tebet/Serpong, 14 Oktober 2023

Helv